• About
  • Parent Page
  • Archives
  • Uncategorized
  • Pengendalian Sosial

    Sabtu, 03 Desember 2011


    A. Arti Definisi / Pengertian Pengendalian Sosial
    Pengendalian sosial adalah merupakan suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.



    B. Macam-Macam Pengendalian Sosial
    Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial masyarakat :
    1. Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif)
    Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
    2. Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif)
    Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar, tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll.
    3. Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif)
    Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama. Contoh seperti main hakim sendiri.

    C. Cara dan Fungsi Pengendalian Sosial 
    A.  Cara pengendalian sosial dapat dilaksanakan melalui :
    1. Sosialisasi
    Sosialisasi dilakukan agar anggota masyarkat bertingkah laku seperti yang diharapkan tanpa paksaan. Usaha penanaman pengertian tentang nilai dan norma kepada anggota masyarakat diberikan melakui jalur formal dan informal secara rutin.
    2. Tekanan Sosial
    Tekanan sosial perlu dilakukan agar masyarakat sadar dan mau menyesuaikan diri dengan aturan kelompok. Masyarakat dapat memberi sanksi kepada orang yang melanggar aturan kelompok tersebut.
    Pengendalian sosial pada kelompok primer (kelompok masyarkat kecil yang sifatnya akrab dan informal seperti keluarga, kelompok bermain, klik ) biasanya bersifat informal, spontan, dan tidak direncanakan, biasanya berupa ejekan, menertawakan, pergunjingan (gosip) dan pengasingan.
    Pengendalian sosial yang diberikan kepada kelompok sekunder (kelompok masyarkat yang lebih besar yang tidak bersifat pribadi (impersonal) dan mempunyai tujuan yang khusus seperti serikat buruh, perkumpulan seniman, dan perkumpulan wartawan ) lebih bersifat formal. Alat pengendalian sosial berupa peraturan resmi dan tata cara yang standar, kenaikan pangkat, pemberian gelar, imbalan dan hadiah dan sanksi serta hukuman formal.
    3. Kekuatan dan kekuasaan dalam bentuk peraturan hukum dan hukuman formal
    Kekuatan da kekuasaan akan dilakukan jika cara sosialisasi dan tekanan sosial gagal. Keadaan itu terpaksa dipergunakan pada setiap masyarakat untuk mengarahkan tingkah laku dalam menyesuaikan diri dengan nilai dan norma sosial.
    Disamping cara di atas juga agar proses pengendalian berlangsung secara efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan, perlu dberlakukan cara-cara tertentu sesuai dengan kondisi budaya yang berlaku.
    a. Pengendalian tanpa kekerasan (persuasi); bisasanya dilakukan terhadap yang hidup dalam keadaan relatif tenteram. Sebagian besar nilai dan norma telah melembaga dan mendarah daging dalam diri warga masyarakat.
    b. Pengendalian dengan kekerasan (koersi) ; biasanya dilakukan bagi masyarakat yang kurang tenteram, misalnya GPK (Gerakan Pengacau Keamanan).
    Jenis pengendalian dengan kekerasan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni kompulsi dan pervasi.
    1) Kompulsi (compulsion) ialah pemaksaan terhadap seseorang agar taat dan patuh tehadap norma-norma sosial yang berlaku.
    2) Pervasi ( pervasion ) ialah penanaman norma-norma yang ada secara berulang -ulang dengan harapan bahwa hal tersebut dapat masuk ke dalam kesadaran seseorang. Dengan demikian, orang tadi akan mengubah sikapnya. Misalnya, bimbingan yang dilakukan terus menerus.
    B.  Fungsi Pengendalian Sosial
    Koentjaraningrat menyebut sekurang-kurangnya lima macam fungsi pengendalian sosial, yaitu :

    a. Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma.
    b. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
    c. Mengembangkan rasa malu
    d. Mengembangkan rasa takut
    e. Menciptakan sistem hukum




    D. Tokoh Pengendalian Sosial
    -  Keluarga
    -  Polisi
    -  Adat
    -  Tokoh Masyarakat
    »»  read more

    Profil Negara Industri Baru ..

    Sabtu, 26 November 2011
    Korea Selatan


    1. Ekonomi Korea Selatan
    Perekonomian Korea Selatan sejak tahun 1960-an telah mencatat rekor perkembangan yang luar biasa. Perkembangan ini terutama ditentukan lewat integrasi negara ini kepada perekonomian dunia yang modern dan berteknologi tinggi. Saat ini pendapatan perkapita Korea Selatan telah setara dengan pendapatan negara-negara Uni Eropa..
    Selama kurun waktu 1980-an, Korea Selatan mengadopsi sistem kedekatan antara sektor pemerintahan dan bisnis yang termasuk juga kredit yang terarah, pembatasan impor, dan pensponsoran industri-industri khusus. Pemerintah Korea Selatan mendorong impor bahan-bahan baku mentah dan teknologi dengan mengorbankan barang konsumtif serta mendorong masyarakat untuk menabung dan melakukan investasi.

    Namun demikian, seiring dengan gelombang krisis ekonomi yang melanda Asia, Korea Selatan tidak terkecualikan sebagai salah satu negara yang terkena krisis. Rasio hutang yang tinggi, pinjaman yang tinggi, serta ketidakdisiplinan sektor ekonomi telah menjatuhkan perekonomian Korea Selatan pada tahun 1998.
    Setelah empat tahun berada dalam pengobatan yang dilakukan oleh IMF, perlahan perekonomian Korea Selatan meningkat kembali secara gradual. Dituntun oleh pengeluaran konsumsi serta peningkatan ekspor yang signifikan, pada tahun 2002 Korea Selatan mencatat perkembangan perekonomian yang ditandakan oleh peningkatan GDP sebesar 7 persen yang juga menandakan kelulusannya dari program dan pengawasan IMF. Korea Selatan telah membayar kembali sisa pinjamannya sebesar US$ 19,5 milyar, dua tahun lebih cepat dari perkiraan semula. Antara tahun 2003 – 2005, pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4 persen.
    Pada tahun 2005, pemerintah membuat proposal tentang pengesahan reformasi kaum buruh dan skema dana pensiun perusahaan untuk membuat pasar tenaga kerja lebih fleksibel. Pemerintah juga memperkenalkan kebijakan real-estate untuk mendinginkan spekulasi yang dibuat oleh sektor properti. Perkembangan yang positif ini dibarengi dengan berbagai upaya restrukturisasi di sektor keuangan, korporasi dan publik. Pemulihan ekonomi Korsel yang berlangsung cepat tersebut sebagian besar juga didukung dengan penerapan kebijakan suku bunga yang rendah dan stabilisasi pasar domestik. Kebijakan ini pada gilirannya mendorong iklim investasi dan permintaan domestik.
    Secara umum, perekonomian Korea Selatan lewat ditandai lewat tingkat Inflasi yang moderat, tingkat pengangguran yang rendah, surplus dari ekspor, dan pendistribusian pendapatan yang merata. Semua ini menandakan solidnya perekonomian Korea Selatan.
    Menurut Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, pada tahun 2006 perekonomian Korea Selatan akan terus berkembang walaupun ancaman kondisi eksternal seperti harga minyak dunia tetap membayangi. Pada tahun 2006 ini, Korea Selatan telah mereformasi sektor perpajakan yang sejalan dengan arah kebijakan ekonomi makro Korea Selatan pada paruh kedua tahun 2006. Komposisi perekonomian dilihat dari pendapatan per kapita Korea Selatan adalah sebesar 3.3 persen untuk sektor pertanian, 40.3 persen untuk sektor industri, dan 56.3 persen untuk sektor Jasa.
    Tiga tren utama yang diidentifikasikan akan memberikan efek positif kepada pertumbuhan industri Korea Selatan adalah:
    1. Pendewasaan teknologi digital dan jaringan
    2. Integrasi teknologi inter-disipliner
    3. Kerjasama ekonomi antara Korea Selatan dan Korea Utara, yang pada tahun 2006 mencapai 1 milyar dollar AS
    Sebaliknya, tiga trend utama yang diidentifikasikan akan memberikan efek negatif kepada industri Korea adalah:
    1. Populasi angkatan kerja muda yang semakin berkurang
    2. Pengikisan dan degradasi lingkungan yang berakibat kepada masalah ingkungan hidup
    3. Hegemoni teknologi: permasalahan hak cipta
    Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea membut kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan bergabung dengan “klub” dunia ekonomi trilyun dolar.
    Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.
    Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada 2002 sangat mengesankan di 5,8%.
    Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah beruabah menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun.
    Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata.
    Indeks Makroekonomi Korea Selatan Membaik
    Melonjaknya harga minyak internasional dan faktor eksternal lainnya yang tidak menguntungkan sangat mempengaruhi perekonomian dunia, namun perekonomian Korea malah menunjukkan kondisi yang baik, sebagaimana ditunjukkan indeks makroekonomi. Pertumbuhan pendapatan melampaui pertumbuhan ekonomi untuk pertama kali selama 5 tahun. Sejalan dengan membaiknya ekspor dan pulihnya konsumsi swasta, perekonomian Korea diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, produk domestik bruto perkapita diperkirakan akan melampaui 20.000 dolar.Indeks ini membuktikan bahwa perekonomian Korea memiliki fondasi yang kuat, namun kehati-hatian dan kebijaksanaan masih dibutuhkan karena ketidak menentuan kondisi perekonomian global.

    2. Geografi Korea Selatan
    Luas Korea Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon,Yeosu,Gimhae, dan Busan.
    Teknologi Korea Selatan
    Korsel nyata-nyata telah berhasil memerdekaan dirinya dari belenggu kemiskinan ilmu pengetahuan dan ketidakmampuan teknologi. Tak diragukan, Korsel telah menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan dalam waktu sekitar 30 tahun telah beralih menjadi negara industri. Suatu proses yang lumayan singkat ditandai sejak dicanangkannya Rencana Pembangunan Ekonomi Lima Tahun pada tahun 1962 yang perlahan namun pasti meningkatkan nilai ekspor dan GNP.
    Karakteristik inovasi iptek Korea Selatan
    Mengingat kaitan langsung antara industrialisasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), maka boleh dikatakan perkembangan industri di suatu negara merupakan cerminan dari perkembangan inovasi iptek. Sedangkan Korsel justru memiliki karakteristik terbalik yaitu perkembangan inovasi merupakan cerminan dari perkembangan industri. Dengan demikian bisa dikatakan industri Korsel tumbuh lebih dahulu kemudian menyediakan acuan bagi arah perkembangan inovasi teknologi. Kecenderungan ini mungkin agak serupa dengan Jepang maupun Taiwan yang melakukan lompatan industri kemudian mencoba mengurai ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi pijakan industri tersebut.
    Perlu ditekankan pula model pengambilalihan atau akuisisi teknologi demi industrialisasi dimulai dengan kebijakan alih teknologi dari luar. Korsel memiliki dua tujuan dalam program ini yaitu, memulai proses alih teknologi dari luar dan meningkatkan kapasitas daya serap domestik dalam hal mencerna, memodifikasi dan mengembangkan teknologi asing. Pada saat itu Korsel hampir secara keseluruhan bergantung pada teknologi dari luar.
    Perlu dicatat dalam hal ini adalah pola kebijakan penggunaan lisensi asing (foreign licensing) dalam menjalankan praktek akuisisi teknologi asing, berbeda dengan cara beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan kebijakan investasi asing langsung (foreign direct investment). Tentu saja penggunaan foreign licensing bukanlah yang dominan karena pada saat awal Korsel tegak kembali, dia tidak cukup memiliki uang untuk membeli lisensi asing. Disamping itu, Korsel mendapat keuntungan berupa pembelajaran teknologi, penataan produksi maupun pembuatan barang-barang orisinil yang diperoleh dari pembelian lisensi asing untuk industri ringan pengganti barang-barang impor.
    Karakteristik yang juga unik adalah tumbuh dan berkembangnya berbagai lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi nasional yang menjadi inkubator atau lembah silicon ala Korsel.
    Iptek di Korea Selatan
    Korsel juga menderita segala kekurangan setelah dijajah Jepang. Selepas perang saudara., modal awal yang dimiliki Korsel adalah lembaga penelitian dan pengembangan pertahanan nasional dan badan penelitian energi atom yang didirikan tahun 1959. Pada tahun 1960-an Korsel mulai belajar dari negara lain terutama Amerika Serikat dalam mengembangkan riset bidang industri ringan. Pada periode 1970 an, Korsel mulai berkonsentrasi pada pengembangan industri mesin dan industri kimia. Pada periode tersebut pemerintah Korsel mendirikan badan riset pemerintah (Government Research Institute, GRI) dalam bidang permesinan dan kimia.
    Sementara kita sekarang sedang mengalami fenomena ”brain drain” (Brain Drain ke Negara Maju Terus Meningkat, www.detik.com, 20 Juli 2007), Korsel semenjak tahun 1970-an sudah mencoba mengantisipasi keadaan tersebut. Pada masa tersebut, bermacam-macam lembaga riset didirikan (ditandai dengan berdirinya Korea Institute of Science & Technology pada tahun 1966), dengan berbagai kekhususan bidang penelitian demi membantu industri menyerap dan menerapkan teknologi. Lahirnya pusat-pusat penelitian tersebut (kini tak kurang dari 22 lembaga riset bekerja secara sinergis) mengundang kembali para ilmuwan yang tersebar di berbagai negara lain untuk memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga membantu kalangan industri dalam menerapkan teknologi baru disamping itu mengembangkan kemampuan bidang teknologi ala Korsel. Walaupun demikian, uniknya baru pada periode 1980-an Korsel mulai terlihat aktif dan serius mengembangkan inovasi riset asli bangsa sendiri. Jika dihitung hingga masa sekarang, maka 20 tahun waktu yang diperlukan oleh Korsel untuk mencapai keadaan seperti sekarang boleh dikatakan bukan evolusi melainkan revolusi.
    Faktor umum penggerak evolusi iptek Korea Selatan
    Terlepas dari masalah peran Amerika Serikat yang demikian besar di masa awal pembangunan kembali korsel setelah perang saudara, (presiden Science & Technology Policy Institute, STEPI Korea Selatan sempat menunjukkan ekspresi ketidaksenangan ketika menanggapi pernyataan ini dalam sebuah seminar), namun Korsel sendiri sesungguhnya juga mencanangkan program riset dan pengembangan ala Korsel yang disebut “Indigious R&D for Technological Competitiveness”. Program ini mulai aktif semenjak tahun 1980 disaat pertumbuhan industri Korsel semakin pesat dan kompleks dan negara-negara maju yang sebelumnya adalah rekanan bisnis mulai memandang Korsel sebagai pesaing kuat.
    Secara umum, faktor-faktor yang telah mempengaruhi perkembangan inovasi iptek Korsel adalah penerapan secara sinergis strategi pemerintah dan kaum industriawan untuk senantiasa mencari sumber-daya, pasar maupun teknologi di luar Korsel (outward looking), kebijakan pembangunan dengan target industrialisasi, kebijakan dengan orientasi industri besar, tersedianya sumber daya manusia yang memadai, dan pembangunan infrastruktur iptek yang dimotori oleh pemerintah. Tak pelak kekuatan menonjol dari perkembangan inovasi Korsel adalah komitmen kuat pemerintah terhadap pengembangan iptek berbasis teknologi nasional ditunjukkan dengan membidani lahirnya puluhan pusat riset yang menjadi tenaga penggerak alias driving force bagi dinamika evolusi perkembangan iptek Korsel.


    China

    1. Geografi
    RRC menguasai sebagian besar Asia bagian timur (dilambangkan dengan warna peach/krem muda) sementara Republik Cina terdiri dari beberapa pulau-pulau berarsir kuning termasuk Taiwan. RRC ialah negara terbesar ke-4 di dunia dan dan mencakup daratan yang luas. Di timur, bersama dengan pantai Laut Kuning dan Laut Cina Timur, ditemukan luas dan padat yang ditempati lapangan tanah baru; pesisirLaut Cina Selatan lebih bergunung-gunung dan Cina bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Cina, Huang He danChang Jiang. Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi Jiang, Mekong,Brahmaputra dan Amur.
    Ke barat, jajaran gunung yang utama, khususnya Himalaya dengan titik tertinggi di Cina Gunung Everest, dan ciri-ciri plato tinggi di antara bentang daratan yang lebih kering dari gurun seperti Takla-Makan dan Gurun Gobi. Sebab kemarau panjang dan barangkali pertanian yang rendah membuatbadai debu telah menjadi biasa dalam musim semi di Cina. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Cina, Gurun Gobi telah dikembangkan dan merupakan sumber utama badai debu yang mempengaruhi Cina dan bagian Asia Timur Laut lainnya seperti Korea dan Jepang. Pasir dari kawasan utara telah dilaporkan sampai ke pantai barat Amerika Serikat. Pengurusan air sungai (seperti penbuangan sisa tinja, pencemaran oleh kilang, dan ekstraksi air untuk irigasi dan minuman) dan penyusutan tanah bukit telah mengakibatkan dampak buruk pada negara lain.
    2. Ekonomi
    Republik Rakyat Cina mencirikan ekonominya sebagai Sosialisme dengan ciri Cina. Sejak akhir 1978, kepemimpinan Cina telah memperharui ekonomi dari ekonomi terencana Soviet ke ekonomi yang berorientasi-pasar tapi masih dalam kerangka kerja politik yang kaku dari Partai Komunis. Untuk itu para pejabat meningkatkan kekuasaan pejabat lokal dan memasang manajer dalam industri, mengijinkan perusahaan skala kecil dalam jasa dan produksi ringan, dan membuka ekonomi terhadap perdagangan asing dan investasi. Pemerintah mengganti ke sistem pertanggung jawaban para keluaga dalam pertanian dalam penggantian sistem lama yang berdasarkan penggabunggan, menambah kuasa pegawai setempat dan pengurus kilang dalam industri, dan kemudian membolehkan berbagai usahawan dalam layanan dan perkilangan ringan, dan membuka ekonomi pada perdagangan dan pelabuhan asing. Pengawasan harga juga telah dilonggarkan. Ini mengakibatkan Cina daratan berubah dari ekonomi terpimpin menjadi ekonomi campuran.
    Pemerintah RRC mendirikan lebih dari 2000 Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zones, SEZ) di mana hukum investasi direnggangkan untuk menarik modal asing. Hasilnya adalah PDB yang berlipat empat sejak 1978. Pada 1999 dengan jumlah populasi 1,25 milyar orang dan PDB hanya $3.800 per kapita, Cina menjadi ekonomi keenam terbesar di dunia dari segi nilai tukar dan ketiga terbesar di dunia setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam daya beli. Pendapatan tahunan rata-rata pekerja Cina adalah $1.300. Perkembangan ekonomi Cina diyakini sebagai salah satu yang tercepat di dunia, sekitar 7-8% per tahun menurut statistik pemerintah Cina. Ini menjadikan Cina sebagai fokus utama dunia pada masa kini dengan hampir semua negara, termasuk negara Barat yang mengkritik Cina, ingin sekali menjalin hubungan perdagangan dengannya. Cina sejak tanggal 1 Januari 2002telah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia.
    Insentif pajak "preferensial" adalah salah satu contoh lainnya dari subsidi ekspor. Cina mencoba mengharmoniskan sistem pajak dan bea cukai yang dijalankan di perusahaan domestik dan asing. Sebagai hasil, pajak "preferensial" dan kebijakan bea cukai yang menguntungkan eksportir dalam zona ekonomi spesial dan kota pelabuhan telah ditargetkan untuk diperbaharui.
    Ekspor Cina ke Amerika Serikat sejumlah $125 milyar pada 2002; ekspor Amerika ke Cina sejumlah $19 milyar. Perbedaan ini desebabkan utamanya atas fakta bahwa orang Amerika mengkonsumsi lebih dari yang mereka produksi dan orang Cina yang dibayar rendah tidak mampu membeli produk mahal Amerika. Amerika sendiri membeli lebih dari yang dibuatnya dan sekalipun rakyat RRC ingin membeli barangan buatan Amerika, mereka tidak dapat berbuat demikian karena harga barang Amerika terlalu tinggi. Faktor lainnya adalah pertukaran valuta yang tidak menguntungkan antara Yuan Cina dan dolar AS yang di"kunci" karena RRC mengikatkannya kepada kadar tetap 8 renminbi pada 1 dolar. Pada 21 Juli 2005, Bank Rakyat Cina mengumumkan untuk membolehkan mata uang renminbi ditentukan oleh pasaran, dan membolehkan kenaikan 0,3% sehari. . Ekspor Cina ke Amerika Serikat meningkat 20% per tahun, lebih cepat dari ekspor AS ke Cina. Dengan penghapusan kuota tekstil, RRC sudah tentu akan menguasai sebagian besar pasaran baju dunia. 
    Pada 2003, PDB Cina dari segi purchasing power parity}} mencapai $6,4 trilyun, menjadi terbesar kedua di dunia. Menggunakan penghitungan konvensional Cina diurutkan di posisi ke-7. Meski jumlah populasinya sangat besar, ini masih hanya memberikan PNB rata-rata per orang hanya sekitar $5.000, sekitar 1/7 Amerika Serikat. Laporan pertumbuhan ekonomi resmi untuk 2003 adalah 9,1%. Diperkirakan oleh CIA pada 2002 bahwa agrikultur menyumbangkan sebesar 14,5% dari PNB Cina, industri dan konstruksi sekitar 51,7% dan jasa sekitar 33,8%. Pendapatan rata-rata pedesaan sekitar sepertiga di daerah perkotaan, sebuah perbedaan yang telah melebar di dekade terakhir.
    Oleh karena ukurannya yang amat luas dan budaya yang amat panjang sejarahnya, RRC mempunyai tradisi sebagai sebuah negara penguasa ekonomi. Dalam kata Ming Zeng, profesor pengurus di Shanghai, Dalam sebagian statistik, pada pengujung abad ke 16 sekalipun, RRC mempunyai sepertiga PDB. Amerika Serikat yang gagah pada masa kini hanya mempunyai 20%. Jadi, jika Anda membuat perbandingan sejarah ini, tiga atau empat ratus tahun terdahulu, Cina tentulah kuasa terbesar dunia. Percobaan mewujudkan kembali keadaan yang membanggakan ini sudah tentu adalah salah suatu tujuan orang Cina. Maka tidak mengherankan fenomena kebanjiran orang bukan Cina dunia yang lain mau mempelajariBahasa Cina ini dan kegeraman Amerika dan Barat terhadap Cina secara umum terjadi pada skenario politik dunia pada hari ini.
    Akan tetapi, jurang pengagihan kekayaan di antara pesisiran pantai dan kawasan pendalaman Cina masih amat besar. Untuk menandingi keadaan yang berpotensi mengundang bahaya ini, pemerintah melaksanakan strategi Pembangunan Cina Barat pada tahun 2000, Pembangunan Kembali Cina Timur Laut pada tahun 2003, dan Kebangkitan Kawasan Cina Tengah pada tahun 2004, semuanya bertujuan membantu kawasan pedalaman Cina turut membangun bersama.
    3. Demografi
    Secara resmi RRC memandang dirinya sendiri sebagai bangsa multi-etnis dengan 56 etnisitas yang diakui. Mayoritas etnis Han menyusun hampir 93% populasi; bagaimanapun merupakan mayoritas dalam hanya hampir setengah daerah Cina. Penduduk bangsa Han sendiri heterogen, dan bisa dianggap sebagai kumpulan pelbagai etnik yang mengamalkan budaya dan bercakap bahasa yang sama. Kebanyakan suku Han bertutur macam-macam bahasa Cina yang diucapkan, yang bisa dilihat sebagai 1 bahasa atau keluarga bahasa. Subdivisi terbesar bahasa Cina yang diucapkan ialah bahasa Mandarin, dengan lebih banyak pembicara daripada bahasalainnya di dunia. Versi standar Mandarin yang didasarkan pada dialek Beijing, dikenal sebagai Putonghua, diajarkan di sekolah dan digunakan sebagai bahasa resmi di seluruh negara.
    Revolusi Komunis di negara ini sejak tahun 1949 meninggalkan kesan yang besar yaitu hampir 59% penduduknya (lebih kurang 767 juta orang) menjadi Ateis atau tidak percaya Tuhan. Namun lebih kurang 33% dari mereka percaya kepada kepercayaan tradisi atau gabungan kepercayaanBuddha dan Taoisme. Penganut agama terbesar di negara ini ialah Buddha Mahayana yang berjumlah 100 juta orang. Di samping itu, Buddha Therawada dan Buddha Tibet juga diamalkan oleh golongan minoritas etnis di perbatasan barat laut negara ini. Selain itu diperkirakan terdapat 18 juta penduduk Islam (kebanyakan Sunni) dan 14 juta Kristen (4 jutaKatolik dan 10 juta Protestan) di negara ini.
    RRC telah mengambil kebijakan yang membatasi keluarga di perkotaan (etnis minoritas sepertiTibet dikecualikan) menjadi 1 anak dan keluarga di pedalaman 2 anak saat yang pertama wanita. Karena lelaki dianggap lebih bernilai ekonomis di daerah pedesaan, muncullah insiden tinggi mengenai aborsi selektif jenis kelamin dan penolakan anak di daerah pedesaan buat memastikan bahwa anak kedua ialah lelaki. Dasar ini hanyalah untuk penduduk mayoritas bangsa Han. Tahun 2000 berlalu dengan perbandingan jenis kelamin pada umur lahir 117 lelaki: 100 perempuan yang tinggi berbanding perbandingan biasa (106:100) tetapi bisa dibandingkan dengan sebagian tempat sepertiKaukasus dan Korea Selatan. Walaupun perbandingan ini dikatakan ada karena seksisme, baru-baru ini ia dikaitkan dengan penyakit hepatitis juga. Pemerintah RRC sedang mencoba mengurangi masalah ini dengan menekankan harkat para wanita dan telah melangkah sepanjang mencegah penyedia medis dari memperlihatkan pada para orang tua jenis kelamin bayi yang diharapkan. Hasil perbandingan yang tidak seimbang ini mewujudkan 30-40 juta lelaki yang tidak bisa menikah dengan wanita. Banyak dari lelaki ini yang mencari gadis idaman mereka di negara lain atau di pusat-pusat pelacuran.
    4. Kesehatan umum
    Cina mempunyai beberapa masalah kesehatan umum yang sedang meningkat: masalah kesehatan yang berhubungan dengan polusi udara dan air, wabah HIV-AIDS yang sedang meluas dan jutaan perokok. Wabah HIV, ditambah dengan jalur infeksi yang biasa, meluas pada masa lalu karena praktek tidak bersih yang digunakan dalam pengumpulan darah di daerah pedesaan. Masalah tembakau dipersulit dengan fakta bahwa kebanyakan penjualan rokok dimonopoli pemerintah. Pihak pemerintah, yang bergantung kepada pendapatan dari penualan rokok, terlihat ragu dalam responsnya terhadap masalah tembakau dibandingkan dengan masalah kesehatan umum lainnya.
    Hepatitis B mewabah di Cina Daratan, dengan mayoritas dari penduduk menyebarkan penyakit tersebut; 10% di antaranya terpengaruh parah. Seringkali ini menyebabkan gagal lever atau kanker hati, sesuatu yang merupakan penyebab kematian yang umum di Cina. Hepatitis juga diketahui sebagai sumber kurangnya perempuan yang dilahirkan berbanding lelaki, dan ini juga menerangkan sebabnya jumlah bilangan lelaki jauh melebihi wanita di Cina. Lihat Hepatitis B dan Kes Wanita yang Menghilang. Sebuah program yang diawali pada 2002 akan mencoba – dalam 5 tahun – untuk memvaksinasi semua bayi yang baru lahir di Cina Daratan.
    Pada bulan November 2002, virus seperti pneumonia yaitu penyakit SARSmenyerang provinsi Guangdong. Walau bagaimanapun, pada peringkat awal penyakit itu merebak, Cina telah menyensor dan menyaring berita mengenainya kepada dunia luar, sekaigus menyebabkan penyakit itu merebak ke Hong Kong, Vietnam dan negara lain melalui pelancong internasional. Di Cina, 5.327 kasus dilaporkan dan 348 kematian disahkan, menjadikan negara ini yang pali parah diserang. Pada penghujung 2004 dan 2005 jumlah kasus semakin berkurang, kendatipun begitu [5] dan pada 19 Mei 2004, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa RRC terbebas dari cengkeraman SARS.
    Satu lagi masalah yang dihadapi Cina adalah flu burung dan bakteri Streptococcus suis. Penyakit flu telah diketahui bersumber dari burung-burung setempat dan beberapa penduduk, dan para ilmuwan memperkirakan bahwa virus ini akan menyebabkan pandemi besar yang akan menjejaskan rantau ini jika cara perebakanya berindah dari burung-manusia ke manusia-manusia. Streptococcus suis pula masih terbatas di provinsi Sichuan.
    5. Budaya
    Norma tradisional Cina diperoleh dari versi ortodoks Konfusianisme, yang diajarkan di sekolah-sekolah dan bahkan merupakan bagian dari ujian pelayanan publik kekaisaran pada zaman dulunya. Akan tetapi keadaan tidak selalu begitu karena pada masa dinasti Qing umpamanya kekaisaran Cina terdiri dari banyak pemikiran seperti legalisme, yang di dalam banyak hal tidak serupa dengan Kong Hu Cu, dan hak-hak mengkritik kerajaan yang zalim dan perasaan moral invididu dihalangi oleh pemikir 'orthodoks'. Sekarang, adanya neo-Konfucianisme yang berpendapat bahawa ide demokrasi dan hak asasi manusia sejajar dengan nilai-nilai tradisional Konfuciusme 'Asia'.
    Para pemimpin yang memulai langkah-langkah untuk mengubahmasyarakat Cina setelah berdirinya RRC pada 1949 dibesarkan dalam lingkungan tua dan telah diajarkan norma hidup sesuai dengan lingkungan hidupnya. Meskipun mereka merupakan revolusioner yang mampu beradaptasi dengan zamannya, mereka tidak ingin mengubah budaya Cina secara besar-besaran. Sebagai pemerintah langsung, para pemimpin RRC mengganti aspek tradisional seperti kepemilikan tanah di desa dan pendidikan tetapi masih menyisakan aspek-aspek lainnya, karena pemerintahan baru dianggap "mendapat mandat dari surga" untuk memerintah, mengambil-alih pucuk kepemimpinan dari kekuasaan lama dan mendapat rida para dewa. Sepanjang masa pemerintahan RRC, banyak aspek budaya tradisi Cina dianggap sebagai seni lukis, peribahasa, bahasa, dan sebagainya yang lain telah coba dihapus oleh pemerintah seperti yang terjadi pada Revolusi Kebudayaan karena didakwa kolot, feodal dan berbahaya. Semenjak itu, Cina telah menyadari kesalahannya dan mencoba untuk memulihkannya semula, seperti reformasi Opera Beijing untuk menyuarakan propagandakomunisnya. Dengan berlalunya waktu, banyak aspek tradisi Cina telah diterima kerajaan dan rakyatnya sebagai warisan dan sebagian jati diri Cina. Dasar-dasar resmi pemerintah kini dibuat berlandaskan kemajuan dan penyambung peradaban RRC sebagai sebagian identitas bangsa.Nasionalisme juga diterapkan kepada pemuda untuk memberi legitimasi kepada pemerintahan Partai Komunis Cina.
    6. Olahraga
    Olimpiade Beijing 2008 diadakan di Beijing pada 8-24 Agusutus 2008 yang konon menjadi olimpiade termegah dan terbesar dalam sejarah umat manusia dengan acara pembukaan yang diadakan pada pukul 08:08:08 (8 malam lewat 8 menit dan 8 detik – angka 8 diasosiasikan dengan kemakmuran dalam kebudayaan Cina). Logo resmi pertandingan, berjudul "Beijing Menari", dibentuk berdasarkan karakter kaligrafi "jing", merujuk kepada kota tuan rumah Beijing. Maskot Beijing 2008 adalah lima Fuwa (Hanzi:
    福娃; Pinyin: Fúwá; secara harafiah bermakna "boneka-boneka keberuntungan"), masing-masing menggambarkan satu warna pada cincin Olimpiade. Moto Olimpiade 2008 adalah "Satu Dunia, Satu Impian". Olimpiade Beijing terdiri atas 302 pertandingan dari 28 cabang olahraga. Selama 16 hari tayangan NBC di Amerika Serikat, telah menjadi program televisi yang paling diminati, dengan total 211 juta penonton berdasarkan survei Nielson Media Research, 2 juta lebih banyak dibandingkan Olimpiade Atlanta 1996, pemegang rekor sebelumnya. Pada olimpiade yang ke-29 ini, tuan rumah Republik Rakyat Cina berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 51 emas, 21 perak, dan 28 perunggu.

    »»  read more

    Sea-breeze Cocktail